Cara Kerja Deep Learning: Membuat Model Pengenalan Gambar dalam 60 Menit
Nono Digital - Deep learning adalah cabang machine learning yang memproses data tidak terstruktur, seperti gambar, dan didasarkan pada jaringan neural dengan tiga atau lebih lapisan.
Dengan metode deep learning yang tepat, kita bisa membuat model AI yang sangat akurat. Sebagai contoh, penelitian terbaru menunjukkan bahwa CNN (Convolutional Neural Network) 7-lapisan mampu mencapai presisi 98,56%, recall 98,5%, dan akurasi 98,59% dalam pengenalan objek. Selain itu, contoh penerapan deep learning untuk pengenalan jenis daun telah mencapai akurasi 94% setelah dilatih dengan 16.500 gambar. Bagaimana cara kerja deep learning bisa begitu efektif? Jawabannya terletak pada kemampuannya mengolah data dalam jumlah besar dan mengidentifikasi pola kompleks melalui beberapa lapisan pemrosesan.
Kabar baiknya, kita tidak perlu menjadi pakar pemrograman untuk memanfaatkan teknologi ini. Dengan platform seperti Teachable Machine dari Google, bahkan pemula bisa membuat model machine learning tanpa menulis kode. Dalam artikel ini, Nono Digital akan menunjukkan kepada Anda langkah demi langkah cara membuat model pengenalan gambar Anda sendiri dalam waktu hanya 60 menit.
Memahami Cara Kerja Deep Learning Secara Singkat
Jaringan neural deep learning terdiri dari tiga komponen utama: lapisan input, lapisan tersembunyi, dan lapisan output. Pada lapisan input, data mentah seperti gambar, teks, atau suara dimasukkan ke dalam sistem. Setiap elemen data diubah menjadi angka atau vektor yang dapat diproses oleh jaringan. Misalnya, untuk gambar, pixel-pixel dikonversi menjadi nilai numerik.
Selanjutnya, data mengalir melalui lapisan tersembunyi. Di sinilah "keajaiban" terjadi. Setiap neuron dalam lapisan tersembunyi menerima input, memprosesnya dengan menerapkan bobot dan bias, kemudian mengirimkan hasilnya ke neuron berikutnya. Proses ini disebut forward propagation. Pada pengenalan gambar kucing, lapisan pertama mungkin mendeteksi tepi, lapisan kedua mendeteksi bentuk, dan lapisan ketiga mengenali objek seperti telinga atau mata kucing.
Proses ini berlanjut hingga data mencapai lapisan output, yang menghasilkan prediksi akhir – misalnya mengidentifikasi objek sebagai "kucing". Setelah prediksi dibuat, jaringan neural akan menghitung selisih antara output yang diprediksi dengan output aktual. Kesalahan ini kemudian disebarkan kembali melalui jaringan untuk menyesuaikan bobot antar neuron, proses yang dikenal sebagai backpropagation.
Deep learning memiliki keunggulan signifikan dibandingkan machine learning tradisional. Pertama, kemampuannya memproses data tidak terstruktur dengan efisien, seperti gambar atau teks, tanpa ekstraksi fitur manual. Kedua, model deep learning dapat memahami konteks dan mengungkap wawasan baru yang mungkin belum dilatih sebelumnya. Misalnya, jaringan neural dapat mengenali bahwa dua kalimat berbeda "Apakah Anda dapat memberi tahu saya cara melakukan pembayaran?" dan "Bagaimana cara mentransfer uang?" memiliki arti yang sama.
Dalam pengenalan gambar, Convolutional Neural Network (CNN) telah menunjukkan hasil luar biasa. CNN memiliki lapisan khusus seperti convolutional layer untuk mengekstraksi fitur, pooling layer untuk mengurangi dimensi data, dan fully connected layer untuk menghasilkan klasifikasi.
Langkah-Langkah Membuat Model Pengenalan Gambar dalam 60 Menit
Membangun model pengenalan gambar dengan metode deep learning kini bisa dilakukan dalam waktu singkat. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang dapat saya terapkan untuk membuat model pengenalan gambar dalam 60 menit:
- Persiapkan Dataset Pertama, kumpulkan minimal 20 gambar untuk setiap kategori yang ingin dikenali. Untuk hasil optimal, sebaiknya sediakan sekitar 1.000 gambar per label. Pastikan gambar-gambar ini memiliki variasi sudut, resolusi, dan latar belakang yang beragam untuk meningkatkan kemampuan generalisasi model.
- Preprocessing Data Selanjutnya, lakukan preprocessing pada gambar dengan mengubah ukurannya menjadi dimensi yang konsisten (misalnya 224×224 piksel) dan normalisasi nilai piksel (rescaling 1/255). Pada tahap ini, bagi dataset menjadi tiga bagian: data latih (80%), data validasi (10%), dan data uji (10%).
- Pilih Arsitektur Model Untuk pengenalan gambar, arsitektur CNN (Convolutional Neural Network) merupakan pilihan yang tepat. CNN terdiri dari lapisan konvolusi untuk ekstraksi fitur, lapisan pooling untuk mengurangi dimensi, dan lapisan fully connected untuk klasifikasi akhir.
- Lakukan Augmentasi Data Untuk meningkatkan performa model, terapkan teknik augmentasi seperti rotasi, zoom, pergeseran horizontal/vertikal, dan flip. Teknik ini membantu mencegah overfitting dan meningkatkan kemampuan generalisasi model.
- Latih Model Kemudian, kompilasi model dengan optimizer (seperti Adam) dan loss function yang sesuai (categorical_crossentropy untuk klasifikasi multi-kelas). Latih model dengan batch size 16-32 selama 5-10 epoch.
- Evaluasi Performa Setelah pelatihan, evaluasi model menggunakan data uji untuk mengukur akurasi. Model yang baik umumnya mencapai akurasi di atas 90% jika dataset berkualitas baik.
- Ekspor dan Implementasikan Terakhir, ekspor model dalam format yang sesuai (seperti TensorFlow.js untuk aplikasi web) dan implementasikan ke dalam aplikasi yang diinginkan.
Ekspor dan Gunakan Model Deep Learning
Format TensorFlow Lite (TFLite) adalah pilihan tepat untuk menjalankan model deep learning pada perangkat mobile. TFLite dirancang khusus untuk perangkat dengan sumber daya terbatas, memungkinkan model berjalan efisien tanpa mengorbankan akurasi secara signifikan. Berikut langkah-langkah mengonversi model Keras (.h5) ke format TFLite:
1. Muat Model Keras
import tensorflow as tf
model = tf.keras.models.load_model('model.h5')
Posting Komentar untuk "Cara Kerja Deep Learning: Membuat Model Pengenalan Gambar dalam 60 Menit"
Posting Komentar